NILAI AKADEMIS DI SEKOLAH, PENTING ATAU TIDAK?

Di antara tawa dan keluh kesah siswa, seringkali muncul pertanyaan yang sama: 'Bu, buat apa sih belajar susah-susah? Nilai bagus juga belum tentu menjamin masa depan.' Pertanyaan ini bukan hanya sekadar keluhan, tetapi juga cerminan dari kegelisahan mereka tentang masa depan. Sebagai seorang guru, saya merasa terpanggil untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai akademis. Bukan hanya sekadar angka di rapor, tetapi sebagai fondasi penting untuk meraih cita-cita. Saya tahu, mungkin ada di antara kalian yang merasa bahwa nilai akademis tidaklah penting. Ada yang merasa bahwa bakat dan keterampilan lebih utama. Ada pula yang merasa bahwa nilai akademis tidak menjamin kesuksesan di masa depan. Namun, izinkan saya seabagai guru untuk menjelaskan mengapa nilai akademis tetaplah penting, terutama di era yang penuh dengan persaingan ini, apalagi saingan kita bukan lagi manusia melainkan AI (Artificial Intelligence). Kali ini saya pakai contoh nama, yaitu Budi.

Budi adalah anak yang cerdas, tetapi ia tidak terlalu peduli dengan nilai akademisnya. Ia lebih suka bermain game dan menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Ia merasa bahwa bakatnya dalam bermain game sudah cukup untuk menjamin masa depannya. Suatu hari, Budi mengikuti kompetisi game tingkat nasional. Ia berhasil masuk ke babak final dan berhadapan dengan lawan yang tangguh. Lawannya ternyata tidak hanya jago bermain game, tetapi juga memiliki pengetahuan yang luas tentang teknologi dan pemrograman. Budi merasa kewalahan menghadapi lawannya.

Setelah kompetisi berakhir, Budi menyadari bahwa bakatnya saja tidak cukup untuk bersaing di era yang penuh dengan persaingan ini. Ia perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas. Ia mulai belajar dengan tekun, tidak hanya tentang game, tetapi juga tentang teknologi, pemrograman, dan mata pelajaran lainnya. Beberapa tahun kemudian, Budi berhasil menciptakan game yang sangat populer. Game itu tidak hanya menghibur, tetapi juga edukatif. Budi tidak hanya menjadi pemain game yang hebat, tetapi juga pengembang game yang sukses.

Kisah Budi adalah contoh nyata bahwa nilai akademis tetaplah penting, bahkan di era yang penuh dengan persaingan ini. Nilai akademis tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga melatih disiplin, ketekunan, dan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan-kemampuan ini akan sangat berguna di masa depan, baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Jadi, janganlah meremehkan nilai akademis. Jadikanlah nilai akademis sebagai salah satu tujuan kalian dalam belajar demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk masa depan. 


Komentar