Aku selalu merasa berbeda. Di dunia yang penuh dengan orang-orang yang pandai berbicara, aku justru tenggelam dalam keheningan. Aku lebih nyaman menuangkan perasaan dalam tulisan, merangkai kata-kata menjadi puisi atau cerita yang menyentuh hati. Di dunia visual, aku menemukan kebebasan dalam desain Canva, menciptakan karya-karya yang penuh warna dan makna.
Namun, dunia perkuliahan membawaku ke jalur yang berbeda. Aku memilih Biologi, sebuah jurusan yang jauh dari dunia seni dan kata-kata. Awalnya, aku merasa salah jurusan. Aku merasa tersesat di antara rumus-rumus dan teori-teori yang rumit.
Tapi, aku tidak menyerah. Aku tetap menjalani kuliahku, sambil terus menulis dan mendesain di waktu luang. Tanpa kusadari, Biologi membawaku pada petualangan yang tak terduga. Aku bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dua organisasi yang mengubah hidupku.
Di sana, aku belajar tentang dunia yang berbeda. Dunia organisasi, dunia sosial, dunia yang menuntutku untuk berinteraksi dengan orang lain. Awalnya, aku merasa canggung. Aku tidak terbiasa berbicara di depan umum, aku tidak pandai berdebat, aku bahkan kesulitan untuk sekadar berkenalan dengan orang baru.
Aku sering gagal. Gagal dalam rapat, gagal dalam presentasi, gagal dalam membangun hubungan dengan orang lain. Aku merasa tidak berguna, merasa tidak pantas berada di sana. Tapi, setiap kali aku gagal, aku belajar sesuatu. Aku belajar tentang diriku sendiri, tentang kelemahanku, dan tentang bagaimana cara memperbaikinya.
Aku belajar untuk keluar dari zona nyaman, untuk berani berbicara, untuk berani berpendapat. Aku belajar untuk mendengarkan orang lain, untuk memahami perspektif yang berbeda. Aku belajar untuk bekerja sama, untuk membangun tim yang solid.
Kegagalan demi kegagalan menuntunku pada versiku yang lebih baik. Aku menjadi lebih percaya diri, lebih terampil, dan lebih mampu beradaptasi dengan berbagai situasi. Aku menemukan caraku sendiri untuk berkomunikasi, untuk menyampaikan ide-ideku, untuk membangun hubungan dengan orang lain.
Dan yang paling penting, aku menemukan passion ku . Aku menyadari bahwa aku tidak hanya menyukai Biologi, tetapi juga Informatika dan Pendidikan. Aku menyadari bahwa aku ingin menjadi guru, seorang guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi.
Aku berencana untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 Pendidikan IPA. Aku ingin menggabungkan ilmu-ilmu yang aku pelajari dengan passion ku dalam mengajar. Aku ingin tahu metode pembelajaran inovatif lain yang dapat membuat siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Aku berterima kasih pada kegagalan. Kegagalan telah menjadi temanku, guruku, dan penuntunku.
Kegagalan adalah bukti bahwa aku sedang berusaha, bukan sekedar bermimpi
Komentar
Posting Komentar