SOAL 1 | TOPIK | TINGKAT PENERIMAAN INFORMASI MENGENAI KONSERVASI SUMBER DAYA PESISIR RAJA AMPAT
Latar Belakang
Kelestarian sumber daya pesisir yang harus terus dipertahankan
Pertanyaan
1. Bagaimana pendapatmu terhadap data tersebut?
2. Jika kamu menjadi seorang volunteer penyuluh sosialisasi mengenai konservasi sumber daya pesisir di Kampung Friwen, materi dan strategi apa yang akan kamu berikan?
Jawab
1. Data pada Grafik 1 menunjukkan tingkat penerimaan informasi mengenai konservasi sumber daya pesisir di 10 kampung. Kampung 2 s.d. Kampung 10 sudah menerima informasi dengan persentase 100%. Namun, hanya kampung 1 yang menerima informasi dengan persentase 89%. Jadi, rerata penerimaan informasi dari kampung 1 s.d. kampung 10 adalah 98,9%. Peningkatan yang dibutuhkan sebanyak 1,1% agar penerimaan informasi mengenai konservasi sumber daya pesisir ini bisa mencapai 100%. Perlu diperhatikan juga bahwa tingkat penerimaan informasi tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat pemahaman dan implementasi konservasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwa masyarakat tidak hanya menerima informasi, tetapi juga memahami isi dari informasi tersebut sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik dari satu orang ke orang lain.
2. Materi dan strategi yang akan saya berikan sebagai seorang volunteer penyuluh sosialisasi mengenai konservasi sumber daya pesisir di Kampung Friwen adalah sebagai berikut.
MATERI SOSIALISASI
(1) Pengenalan Konservasi Sumber Daya Pesisir, dengan rincian materi sebagai berikut.
- Pengertian dan tujuan konservasi
- Menjelaskan manfaat menjaga kelestarian sumber daya pesisir:
1) Lingkungan: Menjaga keseimbangan ekosistem laut, mencegah abrasi pantai, dan menjaga kualitas air laut.
2) Ekonomi: Meningkatkan potensi wisata bahari, meningkatkan hasil tangkapan ikan, dan menciptakan lapangan kerja.
3) Sosial: Meningkatkan ketahanan pangan, menjaga kesehatan masyarakat, dan meningkatkan kualitas hidup.
- Dampak negatif dari kerusakan sumber daya pesisir
(2) Sumber Daya Pesisir di Kampung Friwen, dengan rincian materi sebagai berikut.
- Jenis-jenis sumber daya pesisir yang ada di Kampung Friwen
- Manfaat dan nilai ekonomi sumber daya pesisir
- Ancaman terhadap kelestarian sumber daya pesisir
- Peluang dan tantangan dalam pengembangan program konservasi
(3) Penerapan Konservasi Sumber Daya Pesisir, dengan rincian materi sebagai berikut.
- Menjelaskan berbagai metode konservasi yang dapat diterapkan di Kampung Friwen:
1) Perlindungan dan pelestarian ekosistem laut: Menjaga terumbu karang, hutan mangrove, dan padang lamun.
2) Pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan: Melakukan penangkapan ikan yang bertanggung jawab, menjaga kebersihan pantai, dan mengembangkan wisata bahari yang ramah lingkungan.
3) Pendidikan dan kesadaran masyarakat: Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi.
- Memberikan contoh penerapan konservasi yang sukses di wilayah lain:
1) Taman Nasional Bunaken di Sulawesi Utara
2) Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk di Jakarta
3) Desa Wisata Pemuteran di Bali
(4) Keterlibatan Masyarakat
- Menjelaskan peran penting masyarakat dalam upaya konservasi dengan cara menjaga dan melindungi sumber daya pesisir, berpartisipasi dalam kegiatan konservasi, dan menjadi agen edukasi bagi masyarakat lain.
- Memberikan informasi tentang cara masyarakat dapat terlibat dalam kegiatan konservasi dengan cara bergabung dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis), berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih pantai, dan melakukan penangkapan ikan yang bertanggung jawab.
STRATEGI SOSIALISASI
Terdapat berbagai strategi yang dapat diberikan jika saya menjadi seorang volunteer penyuluh sosialisasi mengenai konservasi sumber daya pesisir di Kampung Friwen, yaitu:
1. Menyebarkan Informasi yang Akurat Melalui Sosial Media
- Facebook: Membuat halaman Facebook tentang konservasi sumber daya pesisir di Kampung Friwen.
- Instagram: Mengunggah foto atau video tentang konservasi sumber daya pesisir di Kampung Friwen.
- Twitter: Membuat tulisan singkat tentang konservasi sumber daya pesisir di Kampung Friwen.
- Tiktok: Membuat video pendek untuk memperkenalkan konservasi sumber daya pesisir di Kampung Friwen kepada semua orang.
2. Mengadakan Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan
A. Jenis Pelatihan dan Pendampingan:
(1) Pelatihan Teknis yang diberikan, antara lain:
- Teknik Penangkapan Ikan yang Bertanggung Jawab, dengan rincian sebagai berikut.
1) Demonstrasi penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan
2) Simulasi penangkapan ikan yang bertanggung jawab
- Budidaya Laut yang Berkelanjutan, dengan rincian sebagai berikut.
1) Demonstrasi budidaya laut yang ramah lingkungan
- Pengelolaan Sampah di Pesisir dengan cara sebagai berikut.
1) Pembersihan pantai
2) Pemilahan sampah organik, anorganik, dan B3
3) Pengolahan sampah
(2) Pelatihan Non-Teknis, antara lain:
- Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:
1) Penyuluhan kepada masyarakat
2) Kampanye konservasi
- Keterampilan Berorganisasi:
1) Musyawarah desa
2) Pembentukan kelompok-kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan kelompok tani pesisir
B. Rincian Kegiatan Pendampingan
1. Monitoring dan Evaluasi:
- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan konservasi yang dilakukan oleh masyarakat.
- Memberikan masukan dan saran untuk perbaikan dan peningkatan kinerja.
2. Fasilitasi Akses Permodalan:
- Membantu masyarakat dalam mendapatkan akses permodalan untuk kegiatan konservasi.
- Melakukan pendampingan dalam penyusunan proposal dan pengajuan permohonan dana.
3. Penguatan Jaringan:
- Membantu masyarakat dalam membangun jaringan dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan akademisi.
- Mengadakan forum dan pertemuan untuk mempertemukan berbagai pihak terkait.
C. Target Peserta
(1) Masyarakat pesisir di Kampung Friwen
(2) Nelayan
(3) Petani tambak
(4) Pengelola wisata bahari
(5) Kelompok-kelompok sadar wisata (pokdarwis)
(6) Kelompok tani pesisir
SOAL 2 | TOPIK | PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS DI WAISAI RAJA AMPAT
Latar Belakang
Menurunnya layanan Puskesmas , termasuk juga posyandu. Kunjungan akseptor KB dan nifas hanya berkisar 10,9 % dari 9296 orang. Maka diadakan pelatihan agar ketrampilan kader posyandu meningkat. Hal ini diukur dengan pre test dan post test.
Pertanyaan
1. Apakah metode post test dan pre test sesuai tabel dapat mengukur tingkat pengetahuan dan keterampilan kader posyandu?
2. Jika kamu menjadi seorang relawan, program apa yang akan kamu berikan untuk kader posyandu untuk meningkatkan layanan ibu nifas di waisai Raja Ampat?
Jawab
1. Ya, metode post-test dan pre-test yang ditunjukkan dalam tabel dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan keterampilan kader posyandu. Pre-test mengukur pengetahuan awal, dan post-test mengukur pengetahuan setelah pelatihan. Perbedaan frekuensi dan persentase menunjukkan perubahan tingkat keterampilan atau pengetahuan. Berdasarkan Tabel 1, terdapat kesalahan pada penulisan jumlah frekuensi keterampilan pre test. Hasil dari 3+12+5= 20. Sedangkan frekuensi pre test dan post test lainnya menunjukkan jumlah frekuensi 15. Dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan frekuensi pengetahuan dan keterampilan pada kategori baik dan cukup. Namun, terdapat penurunan frekuensi pengetahuan dan keterampilan pada kategori cukup. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan dan keterampilan kader posyandu di Puskesmas Waisai Tahun 2022.
2. Program apa yang akan saya berikan untuk kader posyandu untuk meningkatkan layanan ibu nifas di waisai Raja Ampat jika saya menjadi seorang relawan, antara lain:
(1) Mengadakan Pelatihan kepemimpinan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam memimpin dan mengelola posyandu.
(2) Memberikan pengembangan keterampilan, seperti konseling dan edukasi kesehatan.
(3) Memberikan penghargaan dan insentif kepada kader atas kinerja yang baik
(4) Meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan kampanye dan edukasi tentang pentingnya layanan ibu nifas yang berkualitas.
(5) Mendukung kebijakan dengan mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran dan sumber daya yang memadai untuk layanan ibu nifas.
(6) Memanfaatkan media sosial dengan menyebarkan informasi dan edukasi tentang layanan ibu nifas secara interaktif.
SOAL 3 | TOPIK | PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KERAMBA IKAN AIR TAWAR*
Latar Belakang :
Program Keramba Ikan Air Tawar ditawarkan sebagai program pemberdayaan masyarakat
Pertanyaan :
1. Jika kamu melihat matrik kendala dalam tabel tersebut, apakah sudah disajikan secara komprehensif atau masih kurang dalam tahapan social maping?
2. Silahkan lihat dalam "alternatif solusi". Apakah solusi yang ditawarkan dalam tabel tersebut relevan terhadap masalah yang diangkat? Jika kurang relevan, solusi apa yang akan kamu tawarkan berdasar matrik yang disediakan?
Jawab
1. Matrik kendala dalam tabel tersebut belum sepenuhnya komprehensif dalam tahap social mapping. Hal ini dikarenakan matrik tidak menunjukkan hubungan antar stakeholder dan bagaimana mereka saling memengaruhi program CSR Keramba Air Tawar Desa Sarijaya. Matriks juga tidak menunjukkan dampak dari setiap solusi. Perlu ditambahkan analisis dampak untuk memahami bagaimana setiap kendala dapat memengaruhi program CSR Keramba Air Tawar Desa Sarijaya. Matrik kendala dan solusi hanyalah alat bantu. Keberhasilan program pemberdayaan masyarakat bergantung pada berbagai faktor, seperti komitmen pemerintah, partisipasi masyarakat, dan keberlanjutan program.
2. Solusi yang ditawarkan dalam tabel tersebut sudah relevan terhadap masalah yang diangkat. Dari kendala tentang keterbatasan jumlah SDM dari pihak korporasi, sebenarnya alternatif solusi yang ditawarkan sudah sesuai dengan kendala yang diuraikan. Namun, perlu diadakan peningkatan lagi jumlah SDMnya dari berbagai stakeholder agar program ini tetap bisa berkembang dan berkelanjutan. Dari kendala sarana dan prasarana, alterantif solusi yang diuraikan sudah cukup menjawab kendala yang ada. Namun, perlu juga dilakukan penambahan bangunan tambak dan tempat produksi pakan ikan. Menambah jumlah tambak memungkinkan peningkatan produksi ikan. Hal ini penting untuk memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan keuntungan program. Membuat pakan ikan sendiri yang terstruktur dan terencana dapat meningkatkan kualitas pakan dan meminimalkan limbah dapat menghemat biaya. Hal ini dapat meningkatkan hasil panen dan keuntungan program. Selain jumlah, juga perlu diperhatikan dari segi desain. Desain tambak yang modern dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, pakan, dan energi. Hal ini dapat membantu program menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dari kendala publikasi, alternatif solusi yang ditawarkan sudah baik. Namun, dalam publikasi hasil capaian kerja, serta pengembangannya juga harus memperhatikan isi konten yang dimuat. Isi konten diharapkan dapat dibuat semenarik mungkin dan mudah dipahami masyarakat awam meningkatkan minat masyarakat terhadap program keramba ikan air tawar.
Ada beberapa tips untuk membuat konten publikasi yang menarik dan mudah dipahami:
(1) Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti: Hindari jargon teknis dan kalimat yang rumit. Gunakan bahasa yang familiar dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
(2) Sajikan informasi yang menarik: Gunakan gambar, video, dan infografik untuk membuat konten lebih menarik dan informatif.
(3) Tekankan manfaat program: Jelaskan secara jelas bagaimana program keramba ikan air tawar dapat bermanfaat bagi masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial.
(4) Gunakan berbagai platform media: Gunakan berbagai platform media, seperti media sosial, website, dan media cetak untuk menyebarkan informasi program.
(5) Libatkan masyarakat: Libatkan masyarakat dalam proses pembuatan konten publikasi. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa konten sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat.
SOAL 4 | TOPIK | MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAWASAN SUAKA ALAM RAJA AMPAT
Latar Belakang
Kunjungan wisatawan di Kampung Saporken Raja Ampat yang naik - turun.
Pertanyaan
1. Bagaimana tanggapanmu melihat grafik tersebut, apakah relevan?
2. Jika kamu menjadi relawan, bagaimana strategi yang kamu gunakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kampung Saporken Raja Ampat?
1. Berdasarkan grafik 1, dapat dikatakan bahwa grafik tersebut relevan mengenai kunjungan wisatawan turis domestik dan turis asing. Grafik menunjukkan fluktuasi kunjungan wisatawan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dari jumlah turis asing dan turis domestik yang secara berkesinambungan mengalami peningkatan jumlah dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017. Namun, pada tahun 2018 jumlah kunjungan turis asing mengalami penurunan sebesar 56% yang disertai juga dengan penurunan turis domestik sebesar 26% yang tidak sebanyak turis asing. Ini menunjukkan bahwa Kampung Saporken memiliki potensi wisata yang menarik, namun perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kawasan Cagar Alam Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
2. Jika saya menjadi relawan, strategi yang saya gunakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kampung Saporken Raja Ampat adalah sebagai berikut.
1. Membuat konten menarik di Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube yang menunjukkan keindahan alam, budaya, dan keramahan masyarakat Kampung Saporken.
2. Membuat website resmi yang informatif dan mudah diakses, berisi informasi tentang Kampung Saporken, akomodasi, dan kegiatan wisata yang tersedia. Hal ini mempermudah wisatawan untuk mencari informasi resmi tentang Kawasan Cagar Alam Waigeo Barat.
3. Membuat Paket Tour Wisata dengan menambahkan atraksi wisata baru, seperti wisata kuliner, wisata edukasi, dan wisata budaya.
4. Membangun homestay atau guest house di beberapa titik lokasi untuk meningkatkan perekonomian warga Raja Ampat. Selain itu, perlu diadakan pelatihan kepada pemilik homestay tentang kebersihan, keramahan, cara pengelolaan, dan standar pelayanan yang baik agar wisatawan senang berkunjung ke Kab. Raja Ampat. Diharapkan juga dapat menambahkan unsur local wisdom (kearifan lokal) dalam pengelolaan homestay atau guest house agar memiliki keunikan yang dapat terkenang di hati para wisatawan.
5. Bekerjasama dengan stakeholder, seperti:
- Bekerjasama dengan pemerintah daerah: Mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah dalam hal promosi, infrastruktur, dan pengembangan desa wisata.
- Bekerjasama dengan agen travel: Menjalin kerjasama dengan agen perjalanan untuk memasukkan Kampung Saporken dalam paket wisata mereka.
- Bekerjasama dengan organisasi pariwisata: Bekerjasama dengan organisasi pariwisata untuk mendapatkan pelatihan dan promosi.
SOAL 5 | TOPIK | POTENSI DAYA TARIK WISATA DAN ATRAKSI DI DESA DESA RAJA AMPAT
Latar Belakang
Disajikan potensi daya tarik wisata dan atraksi yang ditawarkan di desa desa wisata Raja Ampat
Pertanyaan
1. Desa Friwen merupakan desa wisata di Raja Ampat, dalam tabel tersebut apakah informasi wisata mengenai potensi wisata Desa Friwen lengkap dan relevan? atau informasi yang disajikan kurang, jika kurang silahkan lengkapi mengenai potensi wisata Desa Friwen?
2. Sejalan dengan pertanyaan nomor 1, bagaimana cara kamu mempromosikan wisata Desa Friwen sesuai dengan potensi yang kamu jabarkan pada pertanyaan nomor 1?
Jawab
1. Informasi wisata mengenai potensi wisata Desa Friwen dalam tabel cukup lengkap dan relevan. Potensi wisata yang terdapat di Desa Friwen selain dari tabel 1, yaitu trekking di hutan di sekitar Desa Friwen dan terdapat budaya serta tradisi yang unik, seperti:
(1) Upacara Adat Sasi
Upacara adat Sasi merupakan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Desa Friwen untuk menjaga kelestarian alam. Upacara ini biasanya dilakukan sebelum musim panen ikan, dan bertujuan untuk meminta izin kepada leluhur dan menjaga keseimbangan alam.
(2) Tari Caka
Tari Caka adalah tarian tradisional masyarakat Desa Friwen yang menceritakan tentang kisah seorang pahlawan yang gagah berani. Tarian ini biasanya ditampilkan pada acara-acara adat dan festival budaya.
(3) Rumah Adat
Rumah adat masyarakat Desa Friwen berbentuk panggung dan terbuat dari kayu. Rumah adat ini memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan budaya dan kepercayaan masyarakat setempat.
(4) Kerajinan Tangan
Masyarakat Desa Friwen terkenal dengan kerajinan tangan mereka yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti kayu, rotan, dan kerang. Kerajinan tangan ini biasanya dijual sebagai souvenir kepada wisatawan. Salah satu kerajinan tangan khasnya, yaitu noken. Noken adalah tas tradisional Papua yang terbuat dari anyaman kulit kayu. Noken biasanya digunakan oleh perempuan Papua untuk membawa berbagai macam barang, seperti hasil panen, kayu bakar, dan anak-anak. Noken dari Desa Friwen memiliki ciri khas yaitu motifnya yang unik dan berwarna-warni.
(5) Bahasa
Masyarakat Desa Friwen di Papua Barat menggunakan bahasa Friwen sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Friwen termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, dan memiliki kesamaan dengan bahasa Biak dan Numfor. Selain bahasa Friwen, masyarakat desa juga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan orang luar. Bahasa Indonesia digunakan di sekolah, pemerintahan, dan dalam kegiatan ekonomi.
Budaya serta tradisi diatas dapat dijadikan objek wisata dengan membangun suatu tempat seperti contoh di Pura Uluwatu, Bali terdapat tarian kecak. Hal ini juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi Desa Friwen serta memperkenalkan busaya serta tradisi adat Desa Friwen kepada seluruh dunia.
2. Cara mempromosikan Desa Friwen, yaitu melalui media online dan offline dengan rincian sebagai berikut.
A. Promosi Online
(1) Membuat website resmi desa wisata yang berisi informasi lengkap tentang desa, akomodasi, atraksi wisata, dan cara pemesanan. Gunakan bahasa yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Buat menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
(2) Mengoptimalkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk mempromosikan keindahan alam, budaya, dan keramahan masyarakat Desa Friwen dengan cara sebagai berikut.
- Membuat akun media sosial khusus untuk Desa Friwen.
- Memposting foto dan video yang menarik tentang Desa Friwen di media sosial.
- Menjalankan iklan di media sosial untuk menargetkan wisatawan potensial.
- Berinteraksi dengan pengguna media sosial yang tertarik dengan Desa Friwen.
B. Promosi Offline
(1) Menyebarkan brosur dan pamflet di tempat wisata dan agen travel.
(2) Mengikuti pameran wisata untuk mempromosikan Desa Friwen kepada wisatawan potensial.
(3) Menjalin Kerjasama dengan Pemerintah untuk mempromosikan Desa Friwen, mengadakan kegiatan bersama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan awareness tentang Desa Friwen, dan meminta dukungan pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur wisata di Desa Friwen.
(4) Menjalin kerjasama dengan agen perjalanan untuk memasukkan Desa Friwen dalam paket wisata mereka.
SOAL 6 | TOPIK | TINGGINYA PUSKESMAS TANPA DOKTER DI PAPUA BARAT
Latar Belakang
Kurangnya tenaga dokter di Papua Barat berdampak pada tingkat kesehatan warga
Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat kamu terhadap masalah tersebut?
2. Mengapa tenaga kesehatan di Papua Barat jumlahnya berbanding jauh dengan wilayah Indonesia Barat?
3. Jika kamu adalah pekerja dinkes di provinsi Papua Barat, program kerja apa yang akan kamu usulkan untuk mengatasi masalah tersebut?
Jawab
1. Kurangnya tenaga kesehatan, khususnya dokter, di puskesmas daerah Papua. Hal ini terlihat dari tingginya persentase Puskesmas tanpa dokter di Provinsi Papua, yaitu 42,6% dibanding provinsi lainnya (berdasarkan data tahun 2021). Kondisi ini sangat memprihatinkan dan perlu segera untuk ditindaklanjuti karena akan berdampak pada warga yang nantinya akan kesulitan untuk melakukan pengobatan terhadap penyakit yang mereka alami.
2. Penyebab tenaga kesehatan di Papua Barat jumlahnya berbanding jauh dengan wilayah Indonesia Barat adalah akses dan distribusi yang terbatas karena Papua Barat memiliki wilayah luas dan terpencil dengan infrastruktur yang belum memadai, sehingga akses ke daerah terpencil sulit dan mahal. Selain itu, kurangnya minat tenaga kesehatan untuk ditempatkan di Papua Barat disebabkan oleh alasan keamanan karena masih ada konflik bersenjata antara kelompok separatis dan aparat keamanan, fasilitas kesehatan yang belum memadai, gaji dan tunjangan yang rendah dibanding provinsi lainnya, serta kesenjangan pendidikan. Masyarakat di Papua Barat masih memiliki budaya dan tradisi yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Hal ini dapat membuat tenaga kesehatan dari luar Papua Barat merasa kesulitan untuk beradaptasi. Masyarakat Papua Barat memiliki tradisi pengobatan sendiri yang berbeda dengan pengobatan modern. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan pandangan tentang kesehatan dan penyakit. Beberapa masyarakat Papua Barat masih menggunakan obat tradisional dan ritual adat untuk menyembuhkan penyakit.
3. Program Jangka Pendek:
(1) Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan Lokal
- Memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada tenaga kesehatan lokal, seperti bidan dan perawat, untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani kasus-kasus kesehatan yang umum terjadi di Papua Barat.
- Pembinaan berkelanjutan: Memberikan pembinaan berkelanjutan kepada tenaga kesehatan lokal untuk memastikan mereka tetap kompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan.
(2) Pemanfaatan Teknologi
- Memanfaatkan teknologi telemedicine untuk menghubungkan pasien di daerah terpencil dengan dokter di kota-kota besar.
- Mengembangkan aplikasi kesehatan yang berisi informasi kesehatan, seperti obat, pencegahan penyakit, dan informasi kesehatan lainnya bagi masyarakat Papua Barat.
(3) Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kesehatan
- Memberikan insentif tambahan bagi tenaga kesehatan yang bersedia bekerja di daerah terpencil.
- Menyediakan fasilitas yang memadai, seperti rumah dinas dan sarana transportasi, bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil.
Program Jangka Panjang
(1) Peningkatan Fasilitas Kesehatan
- Membangun dan meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah terpencil.
- Memperhatikan akses dan infrastruktur di daerah terpencil.
- Menyediakan peralatan medis yang memadai.
(2) Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kesehatan
- Memberikan gaji dan tunjangan yang layak bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil.
- Menyediakan tempat tinggal yang nyaman bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil.
- Memberikan jaminan keamanan bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil.
(3) Promosi dan Edukasi
- Melakukan promosi dan edukasi tentang pentingnya kesehatan kepada masyarakat Papua Barat.
- Menyediakan website yang memuat informasi yang akurat tentang keamanan di Papua Barat.
- Mengubah persepsi masyarakat tentang Papua Barat.
(4) Kerjasama
Bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, organisasi profesi kesehatan, dan organisasi non-pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga dokter di Papua Barat.
SOAL 7
Apa perbedaan pendekatan Community Development, Community Empowerment dan Community Organization? Menurut anda secara substantif apa yang membedakan, dan bagaimana penerapannya di dalam kegiatan di masyarakat pada 3 pendekatan di atas?
Secara substantif, perbedaan utama ketiganya terletak pada:
Community Development: Dilakukan oleh "orang luar" untuk "membantu" masyarakat.
Community Empowerment: Dilakukan oleh "masyarakat sendiri" untuk "memandirikan" diri mereka sendiri.
Community Organization: Dilakukan oleh "masyarakat bersama" untuk "memperjuangkan" hak dan kepentingannya.
Penerapan di dalam kegiatan di masyarakat
Community Development:
1. Pembangunan Infrastruktur Dasar:
- Melakukan pemetaan kebutuhan infrastruktur di daerah-daerah terpencil.
- Memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang memiliki dampak besar bagi masyarakat.
- Melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan.
- Menjamin kualitas dan keberlanjutan infrastruktur yang dibangun.
2. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan:
- Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.
- Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan.
- Memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan.
3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat:
- Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah.
- Membuka akses permodalan bagi masyarakat.
- Membangun infrastruktur pemasaran produk-produk lokal.
- Mempromosikan produk-produk lokal di pasar lokal dan nasional.
Community Empowerment:
1. Pelatihan Kepemimpinan dan Pengembangan Kapasitas:
- Melatih masyarakat adat tentang kepemimpinan, advokasi, dan pengelolaan sumber daya alam.
- Membangun relasi dan kerjasama antar kelompok masyarakat adat.
- Meningkatkan kapasitas masyarakat adat dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.
2. Penguatan Kelompok-Kelompok Usaha Kecil dan Menengah:
- Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah.
- Membuka akses permodalan bagi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah.
Membangun jaringan pemasaran produk-produk kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah.
- Mempromosikan produk-produk kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah di pasar lokal dan nasional.
3. Peningkatan Kesadaran Masyarakat tentang Hak-Hak dan Kewajibannya:
- Melakukan penyuluhan dan edukasi tentang hak-hak dan kewajiban masyarakat.
- Membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pembangunan.
- Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melakukan advokasi dan negosiasi.
Community Organization:
1. Advokasi Kebijakan:
- Melakukan penelitian dan analisis kebijakan yang terkait dengan hak-hak masyarakat adat dan pengelolaan sumber daya alam.
- Melakukan advokasi kebijakan kepada pemerintah dan lembaga terkait.
- Memobilisasi masyarakat untuk mendukung advokasi kebijakan.
2. Kampanye Kesadaran Publik:
- Melakukan kampanye kesadaran publik tentang isu-isu seperti lingkungan hidup dan hak asasi manusia.
- Membangun jaringan dan kerjasama antar organisasi masyarakat sipil.
- Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melakukan kampanye dan advokasi.
3. Gerakan Sosial:
- Memobilisasi masyarakat untuk melakukan aksi kolektif untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat Papua Barat.
- Membangun jaringan dan kerjasama antar gerakan sosial.
- Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melakukan gerakan sosial yang damai dan efektif.
SOAL 8
Apakah kegiatan ekspedisi sapa papua #5 termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat?
Termasuk Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
SOAL 9
Anda salah satu delegasi ke Raja Ampat, nanti akan diberikan kondisi geografis dan monografis oleh tim fasilitator, kemudian temen-temen dalam satu divisi membuat program di masyarakat, temen-temen sudah membuat program sekeren mungkin. Namun ada kasus sebagai mana berikut :
A. Beberapa alat ternyata tidak tersedia apa yang akan Anda lakukan?
B. Bagaimana jika program yang temen-temen susun dirasa tidak menarik di masyarakat, apa yang Anda lakukan?
C. Program kegiatan ternyata menyalahi adat setempat, apa yang Anda lakukan?
A. Yang akan saya lakukan adalah berkomunikasi dengan tim fasilitator dan anggota delegasi untuk mencari tahu kemungkinan pengadaan alat alternatif. Kemudian, jika alat memang tidak tersedia, saya akan melakukan adaptasi program agar program dapat dijalankan tanpa alat yang tidak tersedia.
B. Yang saya lakukan adalah mengadakan diskusi dengan masyarakat untuk memahami kebutuhan dan keinginan mereka. Setelah berdiskusi dan menetukan program yang cocok, saya akan menambahkan kegiatan yang menarik dan interaktif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
C. Saya akan meminta maaf kepada warga adat setempat atas ketidaksengajaan yang terjadi karena kurangnya informasi mengenai tempat tersebut dan mengajak warga untuk terlibat dalam proses modifikasi program atau mencari solusi terbaik bersama tim fasilitator dan anggota delegasi.
SOAL 10
Kegiatan Ekspedisi Sapa Papua #5, menurut kamu masuk dalam kategori kegiatan apa? Empowerment
Berikan alasan kegiatan Ekspedisi Sapa Papua #5 masuk dalam kegiatan Charity atau Capacity Building atau Empowerment atau Infrastructure!
Menurut saya, kegiatan Ekspedisi Sapa Papua #5 masuk dalam kategori Empowerment karena tujuan utamanya adalah memberdayakan masyarakat di Papua melalui berbagai kegiatan seperti pendidikan, kesehatan, dan ecotourism. Fokus kegiatan Ekspedisi Sapa Papua #5 ini adalah meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat, bukan hanya memberikan bantuan. Meskipun kegiatan ini memiliki unsur charity (bantuan sosial) dan capacity building (peningkatan kapasitas), fokus utama Ekspedisi Sapa Papua #5 adalah memberdayakan masyarakat agar mereka dapat hidup mandiri dan sejahtera.
Menurut saya, ada beberapa alasan Ekspedisi Sapa Papua #5 tidak termasuk dalam kategori lain:
- Charity: Ekspedisi Sapa Papua #5 bukan hanya memberikan bantuan kepada masyarakat, tetapi juga memberikan pelatihan dan kesempatan untuk meningkatkan kemandirian mereka.
- Capacity Building: Ekspedisi Sapa Papua #5 bukan hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga membangun komunitas yang kuat dan mandiri.
- Infrastructure: Ekspedisi Sapa Papua #5 tidak fokus pada pembangunan infrastruktur, meskipun beberapa kegiatan seperti pembangunan MCK, tempat ibadah, dan taman baca mungkin termasuk dalam kategori ini.
Wah keren nih
BalasHapusMantap, kaa
BalasHapusmakasii bangett
BalasHapus