Pancasila Sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan Perwujudan Profil Pelajar Pancasila Pada Pendidikan Abad ke-21
Pancasila merupakan sebuah landasan filosofis negara dimana sila-sila yang terkandung didalam pancasila merupakan sebuah perwujudan dari masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman seperti etnis, ras, suku, budaya, dan agama. Abad 21 merupakan sebuah tantangan untuk tiap individu dimana semua informasi, budaya global, dan teknologi sangat mempengaruhi perubahan dunia sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap ideologi pada setiap individu yang dapat menghilangkan entitas dan identitas diri mereka sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila terutama pada peserta didik sebagai generasi penerus bangsa melalui Profil Pelajar Pancasila yang didalamnya terdapat enam elemen, yaitu Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, dan Kreatif.
Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 di ekosistem sekolah adalah dengan cara menanamkan budaya kearifan lokal dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Dalam hal ini, guru sangat berperan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran intrakurikuler yang bermakna dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik artinya pembelajaran yang memerhatikan kesiapan, minat, bakat, dan tingkat kognitif peserta didik. Pembelajaran yang dapat disusun adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dikolaborasikan dengan pembelajaran berkelompok dengan tujuan dapat menumbuhkan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran berkelompok menumbuhkan nilai gotong royong, memberikan kesempatan peserta didik untuk mengkonstruksikan pengetahuan untuk menumbuhkan dimensi kreatif dan berpikir kritis. Pembelajaran kelompok yang terdiri dari kelompok heterogen akan menumbuhkan nilai berkebinekaan global. Sedangkan Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan nonformal yang ada di luar jam sekolah dengan tujuan mengembangkan nilai tertentu memperluas pengetahuan siswa serta menerapkan lebih lanjut apa yang sudah dipelajari. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilakukan secara berkelompok, tetapi juga ada yang individual. Peserta didik memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Kegiatan ekstrakurikuler juga dikembangkan sesuai dengan kondisi dan budaya lingkungan sekitar sekolah. Pembelajaran ekstrakulikuler merupakan salah satu cara untuk mewujudkan dimensi pada Profil Pelajar Pancasila. Misalnya pada ekstra pramuka akan tumbuh nilai gotong royong, berkebinekaan global, mandiri, kreatif, dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat juga P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Komentar
Posting Komentar